Rabu, 05 Juni 2013

PERMASALAHAN BENDUNGAN KOLHUA

Hari ini buka facebook dan melihat beberapa pemberitahuan.  Ada sebuah grup yang dibuat untuk menyatakan TOLAK  BENDUNGAN KOLHUA.
Awalnya aku pikir grup in asik-asik aja, wadah tempat bertukar pikiran yang cerdas dan saling memberikan pendapat, dan mendengarkan pendapat. Bukankan sebagai masyarakat indonesia yang merdeka kita diberikan hak untuk berpendapat. Tapi jengah juga melihat beberapa pendapat yang meyudutkn bahkan berimbas pada penghinan dan ketersinggungan pihak tertentu.
Padahal wadah ini mungkin saja bisa membahas dan menemukan solusi, sayangnya sepertinya tujuan membuat grup ini menjadi terlihat seperti mengadu domba para anggotanya kedalam dialog tidak menyenangkan. Patut disayangkan memang, sebagian besar anggota grup ini dari kalangan mahasiswa (yang nota bene sebagai kalangan akademis yang dekat dengan masyarakat). Sebagai mahasiswa seharusnya mampu menciptakan konflik yang sehat diantara suatu forum dan diskusi bahkan didalam dunia maya sekalipun. Kebebasan pendapat dihargai  bukan sebagai target penyerangan diantara pendapat lain dari mahasiswa.
Banyak  perang kata-kata dengan mengatas namakan nama rakyat, padahal sudah seharusnya sebagai kalangan yang mengerti dan idealis yang harus kita temukan adalah solusi untuk masalah yang berlarut-larut. Sekali-kali sebagai mahasiswa kita membantu pemerintah memberikan solusi yang ada dengan ide-ide cemerlang dalam otak muda kita dan tentu saja setelah dijalankan kita juga menjalankan fungsi kontrol kita sebagai bagian dari masyarakat. Sayangnya kita hanya mampu berteriak menuntut ini dan itu disini dan kemudian membiarkan pemerintah yang memikirkan bagaimana mereka harus bertindak.
Solusi bersama yang kita temukan disini setidaknya membantu pemerintah memutuskan apakah akan dibangun atau tidak dan menemukan alternatif lain jika tidak dibangun untuk mengatasi masalah yang ada untuk masyarakat umum diseluruh kota kupang. Toh harus dipikirkan kita membela kepentingan seluruh masyarakat kota kupang bukan hanya masyarakat kolhua. Setiap masyarakat juga punya andil dan kepentingan entah mereka menerima atau menolak pembngunan ini.
Nah tugas kita sebagai mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang terpelajar dan kental dengan pemikiran yang masih idealis adalah memikirkan segala aspek dan mempertimbangkannya bukan ikut-ikutan debat kusir seperti kita berkelahi harga bawang di pasar.

Bukannya menolak atau menerima, tapi saya hanya mencoba menggunakan akal sehat untuk menimbang seluruh aspek keuntungan maupun kerugian dari pembangunan ini.
1.      Pengertian bendungan.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Bendungan(dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.
Bendungan pertama kali ditemukan jaman Mesir kuno yang dimanfaatkan untuk air minum dan irigasa, seprti yng kita tahu seperti apa keadaan iklim dan geografis disana. Bendungan dibuat untuk dapat  menmapung air dari sungai untuk mencega kekeringan akibat musim kemaru yang sangat panjang. (ingat pelajaran IPS saat SD saat kita mengenl bendungan Aswan yang terkenal itu) bahkan sistem in masih dipakai hhingga sekarang.

2.      Keuntungan dan kerugian pembangunan bendungan.

Dalam pembangunan bendungan, kita menemukan keuntungan yang luar biasa didalamnya. Bendungan dapat menjadi sumber energi, ekonomi dan potensi yang besar untuk masyarakat disekiarnnya. Namun seperti halnya semua hasil buatan manusia mempunyai beberapa efek negatif kepada alam.
Pertama: kita lihat keuntungan yang kita dapat dari pembangunan bendungan.
Debit air yang tertampung dalam dam / waduk akan digunakan sebagai sumber air minum yang menjadi kebutuhan utama masyarakat yang memang sebagai tujuan pelayan publik ini.
Dengan debit air yang mencukupi akan mampu mengahsilkn energi listrk yang membantu, mengingat di era globalisasi sekarang listrik seperti nyawa aktifitas manusia modern. Dan tidak bisa disangkal sebagai mahasiswa listrik  menjadi hal penting buat saya.

Dengan penmpungan air, akan meningkatkan kandungan air tanah pada aquifer tanah yang tentu saja sebagai cadangan besar untuk kita dalam pemanfaatannya. ini semua sebgai keuntungan dari sisi sisklus hidrologis. Selain itu daerah sekitar menjadi subur karena unsur hara yang dibawa dari aliran air yang tertahan akan dialirkan menuju daerah persawahan yang disiapkan. Jadi dengan pengelolaan yang baik bendungan memang menjadi salah satu bangunan penting dalam irigasi dan membantu petani. bahkan dengan penerapan yang baik bendungan bisa mengurangi penggerusan oleh air di hilir bangunan.
untuk daerah-daerah dengan curah hujn yang sangat tinggi bendungan dibangun dengan tujuan mengurangi bahaya banjir. anda ingat kasus wduk pluit ,salah satu penyebab banjir di jakarta sendiri adalh penyempitan dan pendangkalan waduk pluit akibat pemukiman liar disekitanya.a
dilihat di gambar diatas bendungan yang ada dapat mengahdirkan panorama yang indah dan dengan pengelolaan yang baik akan menjadi daerah pariwisata. hal ini juga dengan sendiri menambah lapangan kerja baru bagi masyarakat yng tinggal disekitar bendungan.
kedua: kerugian. pada dasarnya kerugian dari pembangunan bendung terdapat pada faktor sosial. dalam pem angunannya akan mengorbankan berhektar-hektar tanah hak milik masyarakat. dan ini akan berimbas pada migrasi yang memungkinkan pada persoalan sosial baru. jika masyarakat yang pindah merupakan petani, maka mereka akan kehilangan lahan mata pencarian mereka. hanya saja dalam PP no 37 tentang bendungan  disitu telah jelas dinyatakan bahwa dalam membangun bendungan terlebih dahulu dilakukan konsultasi publik dengan memberikan penjelasan kepada masyarkat agar dapat lebih mengerti tentang pembangunan dan tujuan diadakan pemabngunan. bahkan sebenarnya pada tahap iini masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama meneukan solusi dari permasalahn sosial mereka. 
baik itu gnti rugi pembebasan lahan dan hal-hal lain yang menjadi keluh kesah dari masyarakat. memang tidak mudah karena untuk pemabngunan dengan proyek miliaran rupiah akan menjadi sasaran empuk masuknya berbagai kepentingan didalam yang terkadang membuat konflik berlarut-larut.

nah dengan sedikit dari pengetahuan saya ini, sekiranya akan muncul berbgai pendapat dan ide dalam benak kita. 
bendungan kolhua menurut pendapat saya merupakan realisasi proyek yang memang dilaksanakan untuk kepentingan masyrakat kota kupang umumnya. jika dilakukan dengan baik akan memerikan seribusatu manfaat bagi kesejhteraan masyarakat. tentang msyarakat yang merasa dirugikan ada baiknya adalah duduk bersama dan mencari solusi yang tepat. kita pandang warga kolhua yang dirugikan, jika warga bersedia menerima ganti rugi dengan cara yang mereka inginkan, persoalan berakhir. tapi jika tetap menolak (yang nota bene benar-benar dari hati nurani rakyat) apa solusi yang ditawarkan kita sebagai mahasiswa untuk mengatasi persoalan kebutuhan air sebagai layanan publik unuk masyarakat (para nelayan) di pesisir kota kupang yang selalu berharap memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan mereka? itu yang harus kita jawab. 









NB:
jika ada yang masih awam tentang siklus hidrologi dan air tanah sebagai bagian didalamnya. posting berikutnya menyusul.
oh ya ini pendapat saya, jika ada punya komentar atau saran boleh kok dishare. tapi tolong komennya harus membangun dan berisi.

Selasa, 16 April 2013

TANPA AKHIR II

INI YANG MEMANG SAMPAI AKHIR


BAB II

Lamunanku terhenti saat mendengar panggilan sayang dan akrab dari pak Atbudi untuk makan bersama. Terasa melelahkan membantu bu Atbudi membelah kayu-kayu yang akan dipakai untuk memasak. Ia sudah memperingatkan aku, kalau mungkin aku tidak mungkin bisa melakukannya karena tanganku sangat lembut tidak kapalan seperti pria-pria didaerah itu.
“Ah, kami mendapat bantuan sebuah mesin ketik dan komputer dari kecamatan. Tapi tidak ada yang bisa menggunakannya di kantorku anak yang biasa menggunakan itu sedang ke kota karena ada urusan disana” keluh pak atbudi di meja makan.
“Nah bagaimana kalau badai coba saja bantu-bantu di kantor desa untuk bekerja disana. Kasihan pak, dia sepertimya tidak terbiasa untuk mengerjakan pekerjaan dirumah” kata bu atbudi sambil tersenyum jahil padaku. Aku menundukan kepala merasa kalau aku tidak berguna.
“Wah itu ide yang bagus. Mungkin ia bisa mengetik atau menulis sesuatu.”
“oh. Kak badai juga bisa matematika kok pak” kata bibi Fatimah yang biasa membantu ibu dirumah. ”Kemarin ia membantu putri saya mengerjakan PR-nya dan kata Laila ia dapat nilai seratus disekolahnya”. Aku tersenyum dan tiba-tiba mulai bertanya-tanya pada diriku sendiri, siapa aku? Tapi seperti biasa ketika aku memaksakan diri mengingat sesuatu kepalaku akan terasa sangat sakit.
“Wah kalau begitu besok datanglah ke kantor desa.” Kata pak Atbudi. Kami kekurangan tenaga. Tidak ada tenaga terpelajar disini. Pendidikan paling tinggi disini juga hanya SMK seperti rumi ini. Yang lainnya sama sekali tidak bersekolah, atau paling banter tamat SD. Masyarakat disini masih kolot, kata dokter Daniel yang merawat kamu itu paling banter cuman 2 atau 3 orang setahun sekali datang padanya.”
“Kalau begitu saya pasien terlama dong pak” candaku menutupi rasa sakit yang kurasakan. Mereka semuanya tertawa mendengar loluconku dan aku senang. Rasa sakit dikepalaku mulai mereda.
Bulan mulai bersinar penuh diatas cakrawala dan terasa indah dan mengagumkan.
“Mengapa duduk sendirian disini nak? Tidak baik berada diluar malam-malam begini.”
“Bulannya bersinar penuh dan aku entah mengapa merasa rindu dengan sesuatu dan aku tak tahu apa itu.” Kataku sambil terus memandang deburan ombak yang mengalun seperti suara musik.
“Baguslah itu berarti kau sudah mulai sembuh. Bukannya apa, tapi mungkin anggota keluarga kamu disana pasti juga sedang merindukanmu”
“Yah aku tahu pak,dan merasakannya. Oh ya pak, ceritakan tentang desa ini. Kata rumi ada kejadian aneh selama lima tahun belakangan ini disini.” Kata ku mencoba mencari tahu. Mungkin sebelum disini aku memang seorang yang selalu ingin tahu. Tapi cerita rumi membuat aku sangat penasaran.
“Nak, ada kepercayaan orang-orang disini yang entah sejak kapan ada. Karena setahu bapak, saat bapak kecil tidak ada kepercayaan seperti itu disini. Kejadian itu muncul lima tahun lalu, berturut-turut beberapa orang hilang di laut, tanpa jelas mengapa. Bahkan sekalipun itu disaat tak ada badai. Dan mereka yang hilang tak pernah diemukan. Bapak seorang katolik, tidak terlalu percaya tentang hal-hal seperti itu, itu di luar nalar manusia. Mereka yang juga sudah beragama pun akhirnya dengan ketakutan percaya pada seorang dukun yang tinggal dihutan di bukit sana. Bapak sangat menyayangkan, karena dukun itu pun tidak pernah dikenal, namun tiba-tiba muncul dengan teori yang cukup aneh” kata pak atbudi menerawang jauh.
“Apa itu pak?” Tanya ku penasaran
“Seorang dewi dilaut yang membawa mereka untuk dijadikan suami. Dan agar anak-anak mereka tidak diculik lagi, mereka harus mempersembahkan seorang pria yang gagah dan harta-harta yang dalam jumlah besar unutuk dikurbankan.terus harus ada perawan yang menjadi sarana ia memanggil sang dewi” kata pak Atbudi. Aku terkejut mendengarnya, dan sekilas tiba-tiba aku mengingat kejadian yang kabur membuat kepalaku sakit tak tertahankan.
“Sebaiknya nak badai tidur sepertinya nak badai kurang sehat” kata Atbudi khawatir. Yah dan sakit kepalaku terasa menusuk. Cerita mengerikan tadi membuat ku mengingat sesuatu yang kabur, soal api dan bunyi mendenging di telinga.


BAB III

Ingatan itu terbawa mimpi memuat aku terkejut saat malam dan tak bisa tertidur lagi. Tapi aku tak ingin membangunkan siapa-siapa didalam rumah ini karena aku juga khawatir mereka akan cemas pada kondisiku.
Saat pagi tiba aku berangkat bersama pak Atbudi kekantor desa. Di jalan kami bertemu dengan seorang pria dengan pakaian penuh dengan jimat dan kalung aneh memandangku penuh arti. Pak Atbudi menarikku lekas menuju kantor desa dan masuk kedalam ruangannya.
‘Nak jangan sekali-kali terlibat dengan orang tadi” katanya dengan wajah memucat.
“jadi dia orangnya, tapi pak saya sepertinya pernah melihat tatapan itu. Hanya saja semuanya gelap ketika saya coba mengingatnya.’ Kataku mencoba mengingat mata itu yang sepertinya pernah ku lihat.
 Tapi entah dimana mata itu pernah menatap seperti ingin membunuh ku. Apakah ia pernah ada dalam masa laluku. Atau mungkin seseorang dari masa laluku pernah menatapku seperti itu, rasa sakit mulai menyerang tapi coba ku tahan. Hari ini aku ingin memulai sesuatu yang positif yang tak perlu ditambah dengan masalah sakit kepalaku.
Ku melihat sebuah computer disudut ruangan yang tak pernah dipakai. Aku mulai tertarik pada benda itu ketika mendekatinya. Aku mulai menekan tombol on pada CPU. Ingatan ku mungkin belum kembali tapi aku masih tahu apa fungsi benda ini dan namanya bahkan menggunakannya. Aku merasa kalau beberapa orang dikantor itu sedang menatapku dengan menahan napas mereka. Dan layarpun menyala, aku mulai menyukai ini dan tanpa perlu berpikir terlalu keras, aku bahkan tahu fungsi seluruh program dan tombol pada alat ini.
“Nak badai tahu menggunakannya” Tanya atbudi. “apa ingatan nak badai sudah mulai kembali?”
“Belum, tapi aku hanya tahu begitu saja pada benda ini dan merasa senang memegangnya. Mungkin di masa lalu aku sering menggunakannya dan menjadi kebiasaan jadi tidak terlalu perlu untuk mengingat.” Kataku sambil memeriksa alat yang katanya sudah sejak diterima satu tahun lalu tidak pernah digunakan lagi.
“Masyarakat disini seharusnya dapat bantuan internet masuk kampung, tapi dengan pimpinan dukun sakti mereka menolak masuknya alat ini. Padahal itu membantu kami semua.” Kata Atbudi. “Jadi internet hanya ada dikantor desa ini tanpa berfungsi karena kami juga tidak tahu menggunakannya.”
“Sudahlah pak biar saya periksa mungkin masih bisa digunakan.” Aku memeriksa semua system yang ternyata dalam kondisi yang sangat sempurna. Hatiku tergelitik untuk menyalakan dan mengutak-atik benda ini ada rasa senang meluap-luap dalam hatiku pada komputer. Dan benar saja aku berhasil membenahi benda ini dengan mudah dan hati yang senang.
“Wah akhirnya pak, sayang masyarakat tidak bisa menggunakannya karena provokasi orang itu.” Kata seorang pria dibelakang ku. “Aku sih sebenarnya bisa mengetik dengan komputer, tapi itu jaman SMA dulu di kota. Sekarang sih mana berani, hanya mau menggunakan mesin tik saja takut merusaki alat-alat kantor. Hehehehe! Kata nya sambil menggaruk kepalanya.
Aku hanya tertawa. Pria ini mungkin seumuran denganku dan tampak sangat baik.
“Baiklah biar saya bantu apa yang bisa saya kerjakan.” Kataku pada pak atabudi.
“Nak badai tolong ketikan surat ini” kata pak Atbudi menyodorkan contoh surat yang harus ku ketik. Aku menerimanya dan mulai mengetik pada komputer surat sepanjang dua halaman itu. “Kalau bisa ya sore ini habis ya.” Katanya dan aku mengangguk walau aku tahu butuh waktu hanya lima belas menit  mengetik dan mengedit tulisan ini. Aku sendiri kagum dengan tangan ku yang mampu mengetik dengan cepat dan mrngetahui trik komputer yang bisa aku gunakan untuk mempercepat pekerjaan ku.
Dan benar saja pak Atbudi tercengang dengan kecepatanku membuat tulisan itu. Dan sangat berterima kasih karena pekerjaannya terbantu.
“Pak kalau boleh saya bisa menggunakan internet yang ada pak?” Tanya ku saat makan siang di meja makan bersama.
“Tentu saja boleh” kata atudi sambil tersenyum padaku. Dan rumi memandangku dengan teduh. Aku menyukai gadis ini. Ia selalu membuatku nyaman ketika berada disampingnya. Pandangannya seteduh ibunya. Dan entah mengapa hatiku selalu bergetar melihat wajahnya yang cantik dan ayu itu.
Seperti biasa aku selau memandang laut setiap malam dan selalu dikatakan kalau itu kebiasaan yang kurang baik untukku karena bisa menggangu kesehatan ku.
“Setiap malam memandang laut. “ kata suara lembut milik rumi disampingku. “apa yang membuat nyaman berada lama disini”
“Entahlah, tapi tempat ini selalu membuatku nyaman.” Kataku memandang wajah oval rumi. Dan dibawah sinar bulan ini aku bersumpah telah melihat seorang bidadari yang cantik jelita. Dan sekarang ia sedang duduk dan berbagi cerita denganku.
“Esok bulan purnama, tidak baik kau sendirian diluar. Didesa mereka pasti sedang menyiapkan segalanya untuk tumbal. Bersyukurlah ayah memilih tinggal sedikit lebih jauh dari desa. Kami semua tidak nyaman tinggal didalam kampung. Sejak awal ayah tidak pernah setuju dengan tumbal, dan karena itu ayah selalu diganggu.
“Kenapa tidak melaporkan ke pihak berwajib” tanyaku penasaran.
“ Pernah, tapi masyarakat menyembunyikan mereka. Ayah masih tetap berhubungan dengan polisi, untuk mengumpulkan bukti. Setahun yang lalu seorang polisi hilang dan tak pernah ditemukan lagi. Desa ini seperti telah dikucilkan. Dan jauh dari sentuhan modernisasi.” Katanya dengan wajah yangsedih. Aku tertarik, tapi aku ingin sekali meredam rasa ini. Aku ingin rumi selalu disampingku. Wanita ini sangat cantik dan lembut, dan aku bisa merasakan kelembutan jiwanya. “Menunggu keajaiban itu datang” desah ku perlahan. Tak mengerti untuk apa aku menyebutkan kata-kata itu.
“Yah. Dari sini kau bisa melihat obor yang menyala disana, itu panggung persembahan. Dan seorang gadis telah dipilih sekarang dan sekarang sedang dimandikan. Aku pernah kesana dengan sembunyi-sembunyi untuk melihat kejadian itu. Aku penasaran dengan ritual apa yang mereka lakukan dan ternyata sangat mengerikan. Aku tak ingin kembali lagi disana.” Kata rumi. “saat kau ditemukan aku merasa kau hadiah dari laut untuk menyelamatkan kami, dan aku ingat cerita injil tentang yesus yang meredakan badai setelah menghardik badai tersebut, karena badai berhenti setelah kau ditemukan.” Katanya menatapku dengan tatapan yanga sempurna
“Tapi aku tidak menghardik badai kan” kataku sambil tersenyum badai.
“Aku percaya Tuhan punya cara sendiri untuk mengabulkan doa umatnya. Mungkin kami beberapa keluarga yang tinggal diluar desa ini, berharap banyak tapi kami rindu untuk kembali tinggal bersama warga didalam perkampungan.” Katanya. Dan aku diam-diam mengakui perkataannya benar. Karena menurutku bertemu dengan keluarga ini dan terutama rumi adalah harapanku untuk hidup. Dan Tuhan menunjukan penolongku ini.
“Semalam aku bermimpi tentang sebuah gereja, dan seorang renaja 17 tahun menggandeng eyangnya masuk kedalam gereja yang indah.  Dan wajah eyang itu begitu bahagia, begitu pula dengan remaja itu.” Kataku mengingat kembali mimpi yang membangunkan aku semalam. ”Tapi pada saat mereka keluar dari gereja itu sang eyang tiba-tiba jatuh ke tanah dan tersenyum pada remaja itu dan wajahya memucat karena ia sudah tak bernapas lagi. Lalu aku terbangun dan merasa sangat sedih sekali.” kataku
“Mungkin kau sangat rajin kegereja dulu. “ katanya padaku. Dan aku tersenyum kepadanya.
“sudah larut sebaiknya kita masuk saja. Besok aku harus bangun pagi-pagi dan kurasa kau juga bukan” kataku meriah tanganya dan membantunya berdiri. Dan benar saja hatiku bergetar tak terkendali merasakan sentuhan lembut tanganya. Aku berpikir mungkin malam ini akan bermimpi indah.
Tapi kami dikejutkan dengan gedoran pintu rumah tetangga kami. Rumah milik bibi fatma, dan bersamaan itu terdengar teriakan bibi fatma histeris. Aku ingin keluar, tapi dicegah oleh bu atbudi dan membiarka pak atbudi keluar. Dari lubang di jendela aku bisa melihat sebuah golok di letakan di leher pak atbudi yang memucat. Dan putri bibi fatma yang beranjak remaja itu diseret dengan paksa. Aku mulai merasa marah tapi rumi memegang lenganku mencegah ku untuk bertindak bodoh. Beberapa saat mereka pergi dan pak Atbudi memapah bu Fatma masuk kerumah.
Tiba-tiba saja kepalaku terasa sangat sakit, aku mulai mengingat mata itu lagi, mata itu menatapku penuh marah tapi ia terlihat bersih dan rapi tapi ia orang yang sama dengan dukun itu.





BAB IV

“Bimoyo” desahku perlahan mengingat nama itu dan semua terasa gelap aku tak sadar.
Sinar matahari mulai masuk lewat jendela aku terbangun dan merasa kalau kepalaku terasa berat dan mengenali diriku yang terlihat kacau. Otakku penuh dengan memori dan menatap keadaan rumah sederhana dan berusaha menenangkan diriku.
“Kau sudah bangun badai? bagaimana keadaan mu? Semalam kau tak sadarkan diri” kata bu Atbudi saat masuk kekamarku membawa air.
“Aku baik-baik saja bu, dan otakku terasa penuh dengan memori” kataku seperti mengambang. Nama badai terasa bagus tapi namaku johanis satria aku harus mengatakannya.
“kau ingat semuanya?” Tanya bu Atbudi.
“Yah semuanya, nama, pekerjaan, rumah, sepupuku, tanteku, dan segala sesuatu yang kutinggalkan di Jakarta. Mereka pasti mencariku disana.” Kataku mencoba tenag.
“Syukurlah aku akan memberi tahu bapak. Rumi sedang merawat bu fatma didalam kamarnya.” Kata bu Atbudi dan langsung memanggilkan suaminya.
“Jadi nak badai sudah ingat semuanya” kata Atbudi setelah duduk disampingku.
“Ia pak, namaku sebenarnya jhon aku selama ini tinggal dijakarta. Pesawat yang aku tumpangi saat akan berangkat ke Philipina mengalami turbelensi hebat akibat badai dan terjatuh.” Kataku menjelaskan.
“Baiklah, nak sebaiknya menghubungi sanak saudara nak badai eh maksud saya nak jhon. Bukannya apa tapi sepertinya dukun itu mengenal nak badai eh maksud saya nak jhon” kata atbudi khawatir.
“Badai juga tidak apa-apa pak. Dan soal dukun itu, aku memang measa pernah melihat tatapanya itu kemarin saat berpapasan. Namanya bimoyo dan ia mungkin buronan polisi sekarang karena sesuatu yang terjadi lima tahun lalu. Ia stafku di kantor yang kupecat enam tahun lalu dan setelah kejadian itu ia menghilang kemudian.’ Kataku menjelaskan kenapa bimoyo mengenalku.
“Jadi namanya bimoyo. Pantas saja ia terlihat pintar, ia rupanya seorang sarjana.” Kata atbudi memucat. Rumi mendekap mulutnya.
“Ia seorang MBA, master bisnis lulusan universitas terbaik di eropa. Tapi sejak awal ia bekerja ada sesuatu yang ganjil. Ia menyukai kekuasaan, dan tamak. Dengan licik ia berhasil menduduki jabatan di perusahaan sampai ketika saya mengambil alih perusahan setelah menamatkan pendidikanku. Perusahaan yang selama ini di tangani pamanku ternyata dirongrong oleh orang dalam sendiri tanpa sepengetahuan pamanku. Dan saat aku mulai curiga dengan apa yang dilakukan oleh ia, dan pamanku berusaha membongkar segalanya. Ia membunuh pamanku. Sehari setelah aku memecatnya. Bukan hanya itu ia membuat masa depan adik sepupu dan kehormatan tanteku hancur.” Kataku mengenang semuanya. “tanteku sekarang dirumah sakit jiwa dan putrinya mengalami deperesi berat hingga mengalami koma selama 6 tahun ini.” Kataku. Semua terhenyak didalam ruangan ini. Dan aku merasa tak perlu lagi menceritakan yang lain tentang kejadian lima tahun lalu ketika ia mencoba memunuhku tapi membuat seorang wanita yang paling aku cintai, yang menyayangiku semenjak kepergian eyang dari sampingku selamanya. Tepat saat kami keluar dari gereja setelah pernikahan kami. Dan kali ini aku bertemu dengan ia lagi sedang mencoba mengahncurkan orang-orang yang aku cintai.
“Pantas saja semalam ia mengatakan akan membunuhmu jika kau ikut campur dan menghancurkan semuanya seperti dulu. Jadi ini yang ia maksud yah.” Kata atbudi.
“Pak apa dikantor desa ada telepon aku ingin menelpon kerumah,’ kataku kemudian. Kantor desa ditengah desa.
“kantor desa ada ditengah desa. Sebaiknya kita menggunakan milik puskesmas saja. Kami tidak masuk ke kantor desa setiap bulan purnama. Suasana kampung teasa mencekam sedangkan puskesmas ada sedikit terpencil di luar kampung. Ayo kita kesana.’ Kata pak atbudi.
Kami pun berangkat kesana semuanya, bersama beberapa keluarga disekitar. Menurut mereka puskesmas adalah tempat yang baik untuk mengungsi sementara. Apa lagi dokter yang ada disitu dekat dengan Tuhan membuat mereka nyaman. Saat tiba disana aku langsung menghadang dokter dan bertanya kepadanya tentang telepon yang bisa digunaka.
“Ada diruangan saya, dan internetpun bisa terkoneksi disini. Bimoyo tidak pernah kemari jadi ia tidak tahu.” Kata sang dokter “jadi ingatan anda sudah kembali badai. Syukurlah kalau begitu.” Katanya lagi.
“dokter dharma, seorang dokter ahli jantung terbaik. Jadi setelah kejadian itu anda kemari.” Kataku padanya dan kemari “aku ingat saat kau membantu eyangku dua belas tahun yang lalu.” Kataku.
“jhon, kaukah bocah itu. Aku bangga melihatmu disini.” Katanya menatapku penuh rasa sayang. Dan aku tahu aku memang masih menghormatinya. Setelah kematian istrinya ia berhenti menjadi dokter dan dosen diuniversitas sembilan tahun yang lalu.
“Nanti saja nostalgianya aku harus menelpon. Dan anda harus menemani mereka. Bu fatma masih terguncang sekarang. Sebelumnya terima kasih banyak  dokter.” Kata ku lalu menekan telepon. Ia tersenyum padaku seakan mengatakan kalau aku memang tidak pernah berubah.
Aku menahan napasku ketika namar yang aku tuju tersambung. Terdengar suara wanita disana.
“halo selamat pagi ada yang bisa saya bantu.” Katanya.
“aku ingin bicara dengan setyo lila,”kataku
“pak jhon. Ini benar anda, tentu saja aku akan menyambungkannya. Pak setyo sudah hampir gila karena kerepotan. Ya tuhan anda selamat. Trimakasih tuhan,” kata lila setengah menjerit
“sekarang lila,setelah itu baru anda boleh curhat. Tapi nanti.” Kataku ersenyum geli pada wanita ini. Apakah ia sudah berani menyatakan perasaannya pada setyo,atau setyo sudah sadar sendiri dengan perasaan gadis ini padanya da juga hatinya.
“pak jhon” kata suara terkejut dan lega disebelah. “ya tuhan doaku terkabul. Anda selamat! Dimana anda sekarang aku akan segera menjemput,aku bisa karena ditinggalkan anad sendiri disini.” Kata jhon denga  reaksi ang sama denganlila.
Yah lila sudah mengataknnya. Dan sepertinya tidak baik, aku masih normal untuk merindukan kamu sobat.” Kataku sdikit bercanda. “aku belum bisa pulang sekarang. Tapi aku akan membantumu menjalankan perusahhaan dari sini, setidaknya  engobati rasa rindu kau sendiri.”
“dasar kau, kecelakaan itu tidak membuat kau berubah. Baiklah apa yang kau ingin au lakukan sekarang” katanya.
“kirimkan semua hal yang bisa aku tetap terhuung dengan mu. Aku sekarang di sebuah desa di kepulauandi dekat Sulawesi. Kurasa kau bisa melacak keeradaan nomor telepon ini. Dan satu lagi, kirimkan semua ke emailku aku akan membukanya dari sini. Dan cari tahu tetang bimoyo, semuanya. Aku terima sebelum pukul 7 malam dan….”
“tanpa kesalahan. Kau memang jhon. Tunggu aku akan segera mengerjakannya. Apapun itu, tapi untuk apa semua itu.” Kata setyo penasaran.
“ceritanya nanti saja aku mau kau mengatur semuanya dan sesuai dengan yang aku katakana. Oh ya salam untuk lili. Katakana padanya jika kau tidak mau menerima cintanya. Aku siap menggantikannya” kata ku. Dan terdengar makian disana dan aku tertawa lega mendengar kata-kataku.
















BAB V

Mungkin apa yang aku kerjakan sekarang sudah terlambat, tapi aku harus mencoba menghentikan semua kegilaan ini. Yang perlu dilakukan sekarang adalah membiarkan bimoyo tahu kalau aku amasih lupa ingatan. Tapi yang aku tahu memang semuanya harus dihentikan. Dan Bimoyo harus tahu kalau ia tidak bisa terus seperti ini. Terlalu banyak penderitaan yang ia sebarkan pada setiap orang hanya untuk kesenanganya. Pria ini memang benar sakit jiwa.
Aku menatap beberapa wajah yang tegang duduk bersimpuh dan bu fatma yang sedang terpukul duduk menyandar pada bu atbudi. Rumi menatapku, ini pertama kali aku sadar aku jatuh cinta pada gadis ini sejak kematian istriku enam tahun lalu. Dan janin yang sedang bertumbuh di rahimnya.
Aku langsung masuk keruangan yang ada komputer menyambungnya dengan kabel telepon yang ada dan berusaha mengakses system perusahaan. Dan setyo memang selalu bekerja cepat dan efisien dan semuanya sudah ada di emailku, data perusahaan dan sebuah pesan kalau ia masih mencari tahu tentang bimoyo. Akupun merasa ada yang ganjal ketika mencoba mengakses dan menjebol data-data yang ada dikomputer sekitarku yang sedang terkonek dengan internet. Dan menemukan sebuah komputer yang ada tak jauh disekitarku yang sedang beroperasi. Dan user yang ada adalah user yang ada pada komputer kantor desa.
Aku memanggil pak atbudi yang datang bersama dokter darma dengan wajah tegang.
“ada apa nak?”
“kata bapak komputer yang ada tidak pernah digunakan dikantor desa bukan? Tapi aku sedang mencoba terhubung dengan beberapa server yang ada dan menemukan kalau komputer itu sedang beroperasi sekarang. “ pak atbudi melihataku dengan bingung.
Maksud kamu ada yang sedang menggunakan internet dikantor desa.” Kata dokter dharma menjelaskan.
“ia benar sekali, dan sekarang aku sedang menembusnya, orang ini tidak terlalu tahu tentang system kerja. Tapi aku juga seorang craker dan cukup ahli. Ia bisa menggunakan internet dan menerapkan aplikasi dengan baik tapi bukan hacker melihat ia menjalankan pengiriman email dengan rapi dan teratur sesuai alurnya. Tapi penerimanya seseorang yang cukup ahli dalam computer. Susah menembus servernya. Tapi aku sudah hampir mendapatkanya. Dan ini email yang ia kirim” kataku sambil menekan enter. Sebuah email terbaca didalamnya.
Hari ini dikirim tepat tengah malam.
Semuanya standby, dan paket segera tiba
“apa maksudnya” kata pak atbudi bingung
“jika mereka ahli komputer aku tidak mungkin bisa menembus jaringan mereka hanya dengan computer rumah dengan aplikasi sederhana ini. Tapi mereka cukup tahu tentang komputer.” Kataku. “di kantor desa apakah hanya pria itu yang tahu tentang internet”
“maksud kami ajit, ia katanya pernah menggunakan computer aku juga pernah melihat ia menggunakannya. Tapi tidak selancar kamu mengotak-atik barang pintar ini. Bahkan dokter dharma pun juga lebih tahu.” Kata atbudi. Otakku beprikir dengan cepat tahu kalau pria ini adalh salah satu kaki tangan bimoyo. Paket yang dimaksud adalah tumbal itu, tapi mau dibuat untuk apa, kita tak pernah tahu. Pria-pria itu tidak benar-benar mati atau diculik dewi laut. Sesuatu yang besar terlibat, tapi apa kita tak tahu. Penjualan manusia, tapi biasanya wanita dan anak-anak jarang untuk lelaki. Sebenarnya apa iini.
“apa kah yang terjadi dengan anak perempuan yang dipakai sebagai perantara itu? Tanyaku kmeudian
“mereka dipulangkan tapi banyak yang bunuh diri setelah itu dan yang selamat selalu memiliki mimpi yang buruk.” Kata abudi. “seperti rumi!” kata atbudi membuat hatiku mencelos. Ya tuhan rumi juga itu sebabnya ia mengatkan padaku kalau ia pernah melihat ritual itu.”butuh waktu tiga tahun untuk ia kembali normal karena kerja keras dokter darma. Dan ia tertolong tapi tetap bermimpiburuk hampir setiap malam’
“apa yang harus kita perbuat sekarang!”  kata dharma.
“berdoa, dan berharap mujisat. Aku sedang meminta temanku mengatur segala sesuatu di Jakarta. Bimoyo munkin harus dihentikan tapi kita butuh cara yang bagus yang membuat ia benar-benar tertangkap kali ini. Dan aku akan  memikirkanya, sudah cukup kehidupan yang ia lakukan sekarang” kataku penuh kemarahan, pria ini telah mengahncurkan kehidupan damai didesa ini.
Semua terdiam dalam ruangan dan aku terus bekerja dalam diam memandang komputerdan terus menghack computer diseberang yang masih terus berhubungan tanpa menyadari diintai. Ia terus mehubungi setyo yang bersedia membantunya. Sahabat terbaiknya.
Tepat pukul 7 malam beberapa file tentang setyo telah ia pegang ia memprintnya dan menyimpanya didalam amplop.
“pak atbudi, bukankah pak atbudi selalu berhubungan dengan polisi?” tanyaku pada pak atbudi
“ia tapi ia sekarang ada dikota dan suasana sangat mencekam skarang lagi pula kita harus berjalan 20 km untuk menemukan jalan raya umum dan kendaraan. Besok pagi baru kita akn tiba di sana, dan siang baru tiba dikota.’ Kataku
“kalau begitu aku akan kesana, seseorang bisa menujukan jalan sekarang.” Pak atbudi menawarkan diri tapi rumi menatapku dengan gugup
‘ayah harus tetap disini mereka semua membutuhkan ayah dan dokter darma. Aku yang akan menunjukan jalan kepadanya. Kata rumi. Aku tersenyum menyenangkan ditemani seorang gadis tapi aku tidak ingin ditemani oleh rumi perjalanan ini.
“nak ayah tidak menginginkannya. Kata atbudi menolak. Nak ayah tidak ingin seperti itu” katanya.
“ayah percayalah padaku, semua harus dihentikan sekarang. Dan aku sudah bosan dengan semua ini” kata  rumi. Aku memandangnya dan berharap ia tetap tidak diijinkan untuk ikut.
“sebaiknya memang pria yang emenmaniku” kata ku.
“aku saja” kata bocah berumur 13 tahun di ujung ruangan. Aku tahu jalan dan akan menemani tuan.” Katanya cepat. Aku mengangguk dan rumi pun terdiam. Pak atbudi pun mengangguk lega begitupun dengan dokter dharma. Aku tersenyum.













BAB VI

Kami berjalan dalam gelap masuk kehutan. Anak itu terus terdiam, dan aku pun terpaksa juga diam walau banyak yang ingin aku tanyakan. Jalanan mulai terjal dan sedikit berat.anak itu terlihat lincah dan agak sedikit terburu-buru. Sesaat aku merasa mendengar suara langka dibelakang kami, tapi malam telah tiba dan ini terlalu berat untuk dilalui. Mungkin aku hanya berhayal. Kami tiba disebuah sungai kecil yang airnya mengalir jernih. Aku benar-benar kecapaian jadi aku menundukan wajahku sekedar untuk membasuh wajah dan meminum air yang ada.
Aku melihat byangan di air jernih itu walau gelap aku tahu anak itu sedang mengangkat batu dan berniat memukul tengkukku. Refleks aku berbalik dan memerangkapnya di tanah. Ia mengamuk karena tak berhasil.
“siapa yang menyuruhmu bocah! Tanyaku dengan tenang.
“dia akan membunuh ibuku jika aku tidak melakukannya. Aku harus melakukannya, bahkan ia berencana membunuh kami semua” katanya terbata-bata.
“dukun itu!” Tanya ku tenang.
“ia, ia bahkan mengancam kak rumi jika tidak membunuhmu maka ia akan membunuh pak atbudi, dan ibunya, bahkan mengatakan akan mempertemukan rumi dan kakaknya” kata bocah itu menangis. “kak rumi pasti ingin melakukannya. Aku tidak ingin kak rumi melakukannya, karena aku melihat kak rumi menangis karena itu. Dan aku pernah melihat kak rumi mengecup kening kakak pada saat kakak tidur. Aku takut..!
Aku terdiam, dan instingku menajam dan ini di tengah hutan langkah kaki tadi benar-benar ada bukan hayalanku. Dan langkah kaki itu mengendap-endap di deretan pohon tidak jauh dari situ. Aku mematikan obor dan suasana dalam gelap. Aku pernah bekerja dalam keadaan gelap gulita, dan aku mendekati suara itu dan tanpa suara. Tubuhnya lebih kecil dan sedang berusaha mengawasiku yang sekarang tanpa ia sadari ada di belakngnya.
 “apa yang kau lakukan bisik ku? Sambil mengunci lengan dan kakinya ke pohon. Dan pada saat itu aku sadar kalau itu rumi. “mengawasi untuk membunuhku!”
Ia menjerit kesakitan dan menangis tertahan.
“maafkan aku, mereka yang meminta. Aku takut.! Katanya sambil menangis. “aku tidak bisa melakukannya tapi aku harus. Walau aku telah…” katanya ragu.
“jangan katakan apa yang akan kau sesali rumi. Trimakasih karena itu. Tapi berhentilah untuk percaya dengan penipu itu” kataku.
“begitu menurutmu, bukan kau yang direnggut kehormatannya dan hampir gila. Bukan kau yang selalu mimpi buruk setiap malam. Bukan kau yang kehilangan seorang kakak yang amat kau sayangai” katanya marah
“yah memang,aku mengerti rasanya kehilangan apa yang paling berharga dalam hidupku karena laki-laki brengsek itu. Kau tahu ia membunuh istriku didepan pintu gereja setelah pemberkatan. Dan istriku yang setelah ia tiada baru aku tahu telah mengandung anakku. Apa menurutmu itu?” bentakku. Rumi terkesima menatapku dan wajahnya memucat. Dan ya tuhan aku baru sadar betapa rapuhnya rumi, dan aku tidak sadar telah membentaknya karena kerapuhan dalam jiwaku.
“rasanya menyakitkan saat kau tahu kau akan bahagia kau malah kehilangan semuanya” kataku dengan air mata yang tak bisa kutahan.
Akhirnya ia tenang dan aku mendekapnya. Malam semakin larut dan kami sama-sama lelah karena itu dan kuputuskan untuk beristirahat sebentar. Bocah itu telah tenang dan karena lelah dan kesakitan ia terbaring pulas. Rumi duduk disampingku yang membaringkan diri di tanah. Malam semakin larut dan dingin dan aku mulai menyukai perjalanan ini.
“kau seharusnya tinggal rumi, aku ingin tidak terjadi apa-apa denganmu” kataku.
“aku kabur lewat pintu belaknag” katanya
“tidak kusangka kau keras kepala,”godaku dan ia berbalik dan memandangku tersenyum kaku.
Dan ya tuhan aku benar-benar menginginkannya. Ia berbeda dan lugu. Dan aku jatuh cinta pada perempuan desa ini. Dan aku tidak bisa menghentikannya saat aku meraih wajahnya dan mengecup bibirnya lembut. Dan tersadar dari kegilaanku sementara saat ia menolakku dengan kasar.
“maafkan aku! Katanya kemudian
“tidak aku yang salah tidak seharusnya aku melakukannya.” kataku berusaha mengontrol diriku. Tapi ia berpaling padaku tepat dihadapanku dan aku melupakan semuanya. Yang aku tahu aku mencintainya. Dan kali ini aku tidak membiarkan ia menolakku dan beberapa saat ia bisa menerima ku.
Wajahnya cantik dan ayu dan terasa sempurna dalam pelukanku saat aku merangkulnya. Desahan napas kami mengalahkan suara makhluk-makhluk malam disana. Aku kehilangan kendali mendesaknya dan memberikannya padaku dan akhirnya ia menyerahkan segalanya padaku. Aku dan dia dalam kesempurnaan karena aku tahu ia juga mencintaiku dan meraihnya bersama-sama.
Semuanya terasa sempurna sekarang. Gadis yang telah membawa dan mengenalkan ku pada cinta ada dipangkuanku sekarang. Diam-diam aku mulai merasa takut akan kehilangan lagi, seperti sebelumnya. Sesuatu yang terasa sempurna bagiku berakhir dengan kesedihan. Kali ini aku tidak ingin lagi itu terulang.
“katakan yang sebenarnya padaku! kenapa wanita selalu menyimpan segala sesuatu dihatinya?” bisikku. Padahal kalian selalu punya tempat untuk memberikanya, pikirku kemudian.
Ayam terdengar berkokok membangunkan ku, dan melihat rumi tertidur pulas dipangkuanku. Ia bahkan terlihat sanagt cantik pada saat tertidur.
“sayang bangunlah kita harus melanjutkan perjalanan” kataku ditelinganya. Dan ia pun membuka matanya perlahan-lahan menatapku dan semuanya terasa sempurna.
“ia”,katanya manja. Apa itu semalam,” tanyanya padaku dengan gembira.
“cinta,” kataku membantunya berdiri.
“dimana anak iitu sebenarnya?” katanya.
“ia sudah kusuruh kembali dan tenang saja. Aku tidak melakukan apa-apa padanya, dan tidak perlu kuatir. Kita harus segera sampai ke kantor polisi. Dan soal kakakmu, aku rasa kalau ia masih hidup ia akan kembali padamu!”kataku. ia mengangguk dan kami melanjutkan perjalanan yang cukup jauh itu. Dan kami tiba dipinggiran jalanan beraspal tepat sebuah mobil yang lewat. Aku menahannya dan menaikinya.
“pak kita ke kota sekarang, kira-kira perlu berapa lama dari sini.” Tanyaku melihat sang sopir menilainya. Orang ini pernah belajar bela diri tapi jarang menggunakannya.
“sekitar 3 setengah jam pak. Itu kalau saya ngebut.! Katanya.
“pak arul” kata rumi kemudian. “wah pak lama tidak bertemu.” Aku memandang rumi dan pria itu bergantian.
“loh, dik rumi. Anaknya pak atbudi kan. Lama tidak bertemu ya. Katanya sambil memasukan pesenering. “tidak sangka, sejak kejadian itu akhirnya saya bisa juga ketemu dengan orang kampung”
“wah bapak bagaimana? Sehat?” kata rumi. “sejak kepergian bapak semuanya jadi semakin kacau. Sekarang tinggal bapak dan dokter darma berjuang sendiri”
“hmm… apa boleh buat. Dukun gila itu bertindak seenaknya. Sekarang saya bekerja pada misi gereja, kalau kamu melhat keadaan romo Lukas sangat menyedihkan. Ia sekarang di rumah jompo.” Katanya
“jadi ini mobil gereja ya pak. Sebenarnya kami ada keperluan sebentar dikota. Kami harus lari dari kampung untuk itu. Dan mungkin sekarang mungkin mereka berpikir kalau kami sudah mati” kataku dan memperhatikan ekspresi dari rumi yang terkejut. Aku meremas jarinya agar ia tenang.
“Yesus. Katanya tiba-tiba. “kasihan pak atbudi. “apa yang kalian pikirakan”
“saya terpaksa pak. Itu agar rumi dan keluarga pak atbudi aman untuk sementara waktu sampai sampai mendapatkan bantuan. Bimoyo itu selicin ular” kataku. “dan kalau aku diberi kesempatan aku ingin sekali mebuat ia menyesali semuanya didalam penjara seumur hidupnya.” Walau aku marah tapi aku berusaha berbicara dengan ekspresi yang tenang.
“ jadi kamu tahu nama asli dukun itu? Tanya pak arul penasaran.
“tidak ada temanku yang pernah mengenalnya. Apa boleh buat pak? Saya hanya terdampar disini dan ingin segera pulang. Tapi saya melihat kebiadapannya. Pak kalau bisa saya ingin berbicara dengan pastor paroki atau siapa saja. Dan pastor Lukas itu” katakua. “kalau saya tidaak salah menebak dia berkebabgsaan italia kan? Kataku kemudian. Rumi memandangku terkejut begitu pula dengan arul. Dan ia pun mengangguk perlahan.
“nak, sebenarnya apa yang kau rencanakan terhadap bimoyo nak. Dan siapa kamu nak,” katanay bingung. Ibuku berkebangsaan italia dan ayahku keturunan inggris tapi WNI. Jadi percayalah aku hanya ingin memastikan sesuatu. Dan bimoyo, dia buronan polisi Indonesia, philipina, FBI, dan Interpol.” Kataku akhirnya saat jalanan telah masuk kedaerah perumahan.
“ya tuhan penjahat seperti apakah dia sampai menjadi seperti itu.” Kata arul terkejut. “sedikit lagi kita sampai digereja tempat romo Lukas berada. Dan hari ini kebetulan ada kunjungan uskup disini. Mungkin kau bisa berbicara dengannya juga. Kasus didesa itu sekarang memang sangat membuat gereja kebingungan ditambah lagi dengan pemerintah yag tidak berdaya” aku menggangguk tersenyum tenang. Dan kali ini biarkan aku bekerja sendiri rumi. Aku lebih aman diluar sini. rencana ini biarkan sajaada dikepalaku dan tak perlu orang lain tahu, dan aku harus bekerja dengan rapi dan tidak gagal. Aku tidak isa menganggap enteng bimoyo. Ia jenius dan aku akui itu. Tapi tak perlu harus jadi orang jenius untuk bisa menjatuhkannya, hanya cukup menjadi orang yang cerdik.



Mobil masuk ke pelataran rumah pastor dan berjalan melambat. Kami masuk dan pak arul mempersilahkan kami membersihakn diri dan memberikan baju yang bersih untuk digunakan sedangkan bajuku dan rumi yang kotor dicucinya. Sang pastor begitu ramah pada kami.
“wah akhirnya aku bertemu juga dengan orang desa itu. Dan katanya kamu terdampar didesa itu dan akan balik kejakarta. “ kata sang pastor. “pastor pembantuku sedikit lagi tiba, ia orang Jakarta juga. Yah mungkin ia bisa senang soalnya daerah ini mebuat ia jauh dari kehidupan kota. Dan aku sendiri heran ia bisa bertahan.” Kata sang pastor.
Kamipun diajak untuk makan siang bersama. Dan pada saat itu sang pastor yangdikatakan tiba. Kami saling berpandangan dan aku terkejut. Kini semuanya semakin mengganjal dalam diriku.
“jhon, desah sang pastor. “kau disini. “ kata nya.
“yah. Bagaimana kau memnggil  wajahmu sekarang. Romo agnus.” Kataku dan aku melihat air mata dipipinya. Ia lansung merangkulku dan menangis. Semua terdiam.
“mereka bilang kau sudah tidak ada pada saat kecelakaan itu. Apa yang lain sudah tahu. Apa ayah dan ibu sudah kau kabari. Ibu menangis. Karena biar bagimanapun kau sudah seperti putranya.” Katanya sambil terus merangkulku.
“jadi romo agnus mengenalnya” Tanya pak arul memandang kami.
“dia ini kakak iparku. Suami saudari perempuanku. Alice.” Katanya sambil menghapus air mata.
“jadi dia saudaramu yang katanya meninggal dalam kecelakkaan pesawat itu. Dan suami dari kakakmu yang meninggal enam tahun yang lalu.’ Kata sang pastor. Dan terlihat cukup terkejut. Dan mereka akhirnya memandangku dengan teliti. Tentu saja, karena jika mereka bersama agnus tentu saja agnus telah menceritakan siapa aku dan orang seperti aku. Dan pasti agnus juga telah menceritakan kekuasaan apa yang aku miliki.
“jadi kau pengusaha muda, yang sangat sukses dan manusia jenius lulusan MIT itu. Bahkan pada saat berumur 12 tahun dan 17 tahun anda telah memiliki gelar PHd di MIT.” Kata pria itu. Aku mengangguk pelan, dan rumi memandangku lama. Aku mulai berpikir, mendengar ini mungkin rumi akan menjauhi aku. Tapi aku harus mendapatkannya, karena ia harus bertanggung jawab karena membuat aku jatuh cinta lagi.
“sebenarnya aku ingin menitipkan rumi disini. Aku akan berangkat ke Jakarta hari ini dan akan pulang 2 hari lagi. Aku hanya ingin ia aman sementara disini. Dan soal bimoyo aku janji setelah aku pulang, aku akan merubah semua.” Kataku. Didekat sini ada bandara yang tak terpakai kan. Seseorang menunggu ku disana jam 1 ini. “
Mereka semua memandangku,dan romo agnus menatapku heran. Yah diantara mereka semua, agnus tahu kalau ada rasa benaci dan marah yang aku simpan untu bimoyo.
“kau masih mengejarnya juga,” Tanya agnus.
“tidak aku sudah menemukannya, dan aku harus bergerak cepat agar aku tidak kehilanagan lagi. Waktu kami tak banyak sebelum ini semua menjadi semakin rumit. Aku harus bertindak lebih dulu sebelum intelejen yang bertindak. Karena itu berarti hukuman mati ditempat. Biar bagaimanapun bimoyo harus hidup dan bertanggung jawab. “ kataku menatap agnus.
“tapi kenapa intelejen ingin bertindak juga,” kata mereka tiba-tiba. Dan aku hanya memandang mereka dalam diam. Aku tidak boleh mengatakannya, karena jika mereka mengetahui maka mungkin semuanya akan hancur. Bimoyo seperti sekarang ini dan harus mati karena dia adalah borok yang muncul karena kesalahan yang mereka buat.
“sudah stengah satu, pak bisa antarkan aku kelamat ini, “ kataku kemudian sambil menyodorkan kertas yang kutulis alamat.
“untuk apa ke tanah kosong itu?” Tanya arul bingung. Tapi akhirnya agnus memerikan tanda padanya agar ia segera mengantarkan aku.
Akhirnya kau berangkat kesana rumi begitu berat melepaskan aku. Tapi romo agnus dan kawannya itu berhasil meyakinkannya untuk tetap tinggal.
“dik jhon sebenarnya apa yang terjadi. Tadi katanya ingin bertemu romo Lukas” Tanya arul dalam perjalannan.
“itu bisa ditunda”jawabku singkat. Aku tersesat dalam pikiran aku sendiri. Akankah semua ini harus berhasil. Ini semua karena kesalahan  lima tahun yang lalu, atau bahkan enam tahun yang lalu atau bahkan memang sudah sejak lama. Dan tidak boleh ada kesalahan lagi agar semuanya kembali membaik.
Pesawat jet pribadi itu menerbangkan aku ke Jakarta dengan nyaman. Tak ada turbelensi, yang mungkin membuat kejadian itu menggangguku lagi. Tapi aku selalu tidak peduli, karena memang aku selalu begitu selalu tidak peduli pada hal yang tidak perlu. Alice mengatakan aku terliahat tidak peka dan kadang terlalu keras berusaha tanpa peduli dengan siapapun disekitar selama itu tidak terpengaruh dengan apa yang aku inginkan. Tapi itulah aku, akan menjadi peduli ketika aku merasa terganggu. Akan menjadi peduli ketika aku tersentuh.
Pesawat mendarat sempurna di halim perdana kusuma, dan aku turun dengan sudah dijemput oleh setyo dan lili yang menatapku bahagia. Dan aku tersenyum terkadang aku nyaman melihat jika mereka berdampingan seperti itu dan tidak nyaman ketika mereka saling mengejek dan menghina.
“oh pak jhon senang anda bergabung kembali dan anda selamat. “ kata lili sambil tersenyum, dan aku tahu gadis ini memang benar sedang bahagia sekarang.
“bagaimana keadaan kalian? Tanyaku sekedar inin tahu sambil memeluk setyo bahagia.
“seakan kau peduli saja. Yang aku tahu kau akan peduli jika aku tidak melaksanakan tugas dengan baik dan kau merasa tergannggu akan hal itu.” Kata setyo dan aku hanya tersenyum menatapnya. Dan mulai erpikir apakah aku memang sesadis itu. Dan lili pun tersenyum.
“kenapa kau tidak menanyakan padaku, karena kau harus peduli kondisiku yang sering mual dan pusing itu akan menggangu pekerjaan ku’ kata lili sambil menatapku jahil.
“siapa yang nmelakukan itu padamu, apa perlu aku mengahajarnya” kataku lagi. Dan melihat ekspresi setyo yang mulai kesal.
“pacar ku yang amnesia dan tak tahu malu meniduriku sehari setelah kami resmi pacaran.” Aku menatap setyo yang menatap lili dengan kesal. Tapi lili dengan santai dan tidak peduli membawa kami ke dalam mobil yang telah disediakan.
“kau tahu lili, kau akan mendapat balasannya nanti.” Kata setyo masih kesal. Dan aku tersenyum melihat mereka.
“terserah dengan kalian tapi ada tugas tambahan untuk kalian. Aku ingin untuk sementara lili menjalankan apa yang sudah aku instruksikan. Dan setyo sehari disini akan jadi hari yang sulit. Kita akan bertemu dengan alain, aku sudah menelpon meminta bantuan padanya, dan aku ingin kau cari tahu tentang ceroline. Perusahaan itu punya sesuatu yang ingin aku tahu, aku tahu mereka sedang mengerjakan proyek yang kita. Tapi kontraktor itu punya latar belakang yang ingin aku ketahui dan apa hubungannya dengan CNFsingapore.” Kataku.
“ya tuhan bukankah itu perusahaan kimia, dan ceroline kan Cuma kontraktor gedung.” Kata lili bingung.
“aku sudah memeriksa, ada biaya tambahan pemabngunan gedung disebelah gedung baru itu, dan itu masuk ke rekening Ceroline. Mereka membangun sesuatu lewat gedung kita tanpa berpikir bahwa kita punya pengawas dalam. Dan kau tahu, jumlahnya separuh dari pemangunan gedung atas kita. Aku meminta untuk memaeriksa karena investor, telah mencium sesuatu yang tidak beres.” Kata setyo lgi. Lili terdiam memandangku ada pertanyaan besar yang pastinya ada dalam otaknya sekarang dan dari kata-kata setyo pasti menanyakan apa yang aku lakukan tanpa sepengetahuan.
“apakah alan sudah mengirimkan paket yang aku inginkan,” tanyaku sambil tersenyum pada mereka.
“uh soal pria itu yang erpikir bisa memerintahku dikantor ku. Aku tidak tahu kekuasaan apa yang kau berikan padanya, tapi aku tidak ingin ia memperlukanku seenaknya” kata lili dengan menatapku penuh kejengkelan.
“orang inggris terkadang seperti itu, apa lagi ia punya gelar kebangsawanan, dan adik seorang earl, itu membuat ia sedikit tidak suka pada wanita cerewet. Kataku. “ia sepupu ku, dan tenang saja lili ia takut menyakiti wanita.”  Dan lili menatpku dengan kesal dan setyo tersenyum mengejek pada lili. Dan aku mulai nerpikir memang akan ada perang setempat diantara mereka berdua. Suasana ini memang ku rindukan dan sesaat aku mulai merinduka rumi, sedang apa ia disaana apaka ia akan baik-baik saja, apakah agnus akan menjaganya. Kalau ini ia peduli, rumi mengajarkan padanya bagaimana memedulikan hal-hal sekitar.
Saat didalam perjalanan pulang dari tempat alan setyo menanyakan hal yang mengganggunya lagi.
“siapa gadis itu,cantik? Tanya setyo menatapnya dengan tersenyum mengejek.
“rumi!” jawabku singkat. Menunggu respon setyo yang tia-tia memucat. “kenapa?”
“aku seperti pernah mendengar nama itu,” katanya sambil menerawang. “tapi entah dimana?”
“ia yang menolong dan merawatku, dan aku tidak tahu kenapa gadis itu membuaat aku selalu nyaman sekaligus berdebar-debar.” Kataku.
“syukurlah, tapi aku masih penasaran dengannya nama itu sering hadir dalam mimpi aku. Dan aku sedikit terkejut mendengarnya. Yah kau tahu aku tidak ingat apa-apa sejak 5 tahun lalu saat lili dank au menemukan ku dirumah sakit hamper gila karena tidak ingat siapa aku” kata setyo.
“apakah kau pernah berpikir mencari tahu siapa kau, atau siapa keluargamu.” Tanya ku padanya. “mungkin saja disuatu tempat mereka sanagt merindukanmu dan menuggumu pulang setyo.”
Ia memandangku dan aku memang melihat kerinduan itu dimatanya. Seandainya kau memang mengingatnya, dan kau memang akan tetap seperti adikku. Aku ingat apa yang dikatakan alan padaku kalau ini memang tidak merubah masa lalu tapi akan sedikt mempernaiki masa depan. Yah ini memnag tidak akan merubah masa lalu, karena walau bimoyo tertangkap, alice dan yang lain tidak akan pernah ada. Tapi biarkan aku berusaha untuk melihat sdikit saja masa depan dan melihat semuanya tenang.
“apa yang membuat smua ini terjadi hanya tuhan yang tahu. Kau tahu setyo, aku selalu berjanji pada eyangku kalau aku ingin selalu membuat ia bahagia. Dan hingga akhir hidupnya aku berhasil membuatnya selalu tersenyum. Tapi tidak yang terjadi denganku, rasa sakait selalu dekat denganku, dan aku hanya menahanya sendiri tkut untuk berbagi.” Kataku. “tapi memang aku selalu tidak peduli sejak itu, akrena itu satu-satunya cara agar rasa sakit itu bisa aku tahan. Dan itu mungkin bakat. Aku selalu dibilang orang yang tegar, tapi itu mungkin panadangan orang. Karena separuh hatiku dibawah pergi alice dan sekali lagi rasa sakit yang ditinggalkannya aku tanggung sendiri.”
“kalau begitu percayalah ada seseorang akan membawakanmu separuh ahti yang hilang itu dan menjadikannya hak miliknya. Dan kali ini berusahalah untuk tak hilang lagi. Bukankah kita diciptakan dengan kehendak yang bebas! Kata setyo. Dan aku memandangnya. Ya, kehendak bebas untuk kita untuk memilih apakah kita akan berjalan yang membuat kita tersesat terus, atau berbalik untuk berbalik menemukan jalan untuk menuju jalan yang benar.
“saat aku kuliah dulu aku punya seorang teman. Kami mengikuti sbuah sering bersama. Dan disitu aku bertanya padanya jika tuhan itu ada dan surga itu ada kenap dosa itu harus ada?” kataku menerawang jauh. “dan ia menjawab dengan tersenyum dan yakin menjawab, bahwa diciptakan dengan citra Allah dan memiliki kehendak bebas. Allah tak pernah menuntut harus tapi membiarkan kita bebas meilih jalan yang kita pilih. Yang ia ciptakan adalh pilihann untuk kita dan kita menggunakan kebebasan yang telah ia anugerahkan.”
“jadi kita memang harus memilih ya. Dan itulah yang akan membuka hari esok yang tertutup tabir karena kita tak pernagh tahu!” kata setyo.
“jadi aku tahu aku merindukan mereka dan percayalah kau tahu kau tinggal memilih apa yang ingin kau lakukan” kataku. Ia emnatapku tak mengerti tapi aku tak ingin berkata apa-apa lagi karena aku hanya ingin  setyo bahgia. Karena aku selalu melihat ia seperti orang yang ada didekatku layaknya keluarga.
“siapkan perjalanan jam 9 malam nanti, dank au bersiap ikut denganku. Dan katakana pada lili bahwa kau berjanji akanpulang melihatnya dan calaon bayi kalian. Aku bahagia akhirnya kau menyadari kau mencintainya, tapi sepertinya aku harus mati sekali agar memaksamu untuk mencintainya” kataku tersenyum. Dan aku tahu ada air mata yang ia tahan di matanya. Karena kau juga merasakan ras bahagia. Dan memang ia benar kalau ada seseorang yang datang dan membawa kembali separuh ahtiku dan mencapnya menjadi miliknya.

Pagi itu kami tiba di pastoran sederhana itu. Kami disambut wajah tegang romo agnus dan romo dharma. Dan aku tahu memng sesuatu telah terjadi.
“agnus, where’s rumi? Dimana dia? Tanyaku.
“ia memaksa untuk kembali ke desa. Dan arul menyusulnya, ya tuhan sesuatu yang benar-benar mengerikan. Ayah nya ditangkap dan akan ditenggelamkan. Aku tidak mengerti kenapa mereka harus melakukannya.” Kata agnus dengan sedikt kacau.
“setyo telpon alan dan katakana padanya untuk siaga, dan suruh tim cadangan. Telpon blaire, dan minta tenagnya sekarang. Kali ini aku tak ingin mengampuninya lagi,” cetusku. Dan setyo langsung melksanakanya. Dengan bingung, akrena walu ia pernah mendengar mereka dan mengenal orang-orang ini tapi ia tidak pernah mengetahui siapa mereka dan aku mengerti itu. Karena semuanya memang hanya di otakku. Setelah melaksanakannya, ia menatapku lama.
“sebenarnya ada apa?” tanyanya bingung. Agnus menatapku walau ia tidak pernah mengatakannya. Tapi aku yakin ia ingin sekali nertanya padaku, mengingat apa yang bisa aku lakukan. Dan aku memang tak bisa mengatakannya, karena aku tidak ingin semua normal seperti biasanya.
Sebelum aku bisa menjawab terlihat dikursi roda seorang pria. “kau putra lord ivalen?” Tanya pria itu.”dan putra Valencia”katanya lagi.
“ia, benar.” Kataku memndangnya. “Lukas!”kataku lagi tidak peduli kata agnus.
“apa yang kau lakukan disini. Kau memang sangat mirip dengan ayahmu tapi rambutmu sama seperti ibumu, tapi aku harap kau tidak bertindak konyol disini seperti yang ayahmu lakukan dulu.” Kata pastor tua itu.
“oh, sudahlah Lukas jangan mulai lagi, apapun yang terjadi dengan ibu. Itu bukan sepenuhnya kesalahan ayah, jika kau merasa kehilangan aku juga merasakan itu karena dia itu ibuku. Apa itu tidak membuatmu bersimpani sedikit saja.” Lukas terdiam pandangan matanya tertuju pada setyo kini. Dan aku tidak peduli dengan apa yang ia pikirkan.
“lian, kaukah itu nak?” kata Lukas setelah merasa pasti dengan yang dilihatnya. Setyo memandangku bingung dan aku tidak peduli padanya karena aku langsung naik keatas mobil dan menyalkan mesin.
“dengar setyo kalau kau ingin bertanya, nnanti saja. Aku tidak mau sesuatu terjadi pada rumi kau mengerti!”kataku lagi dan setyo langsung na.ik keatas moil
“apa yang akan kau lakukan pada bimoyo jhon? Aku mohon jangan ada korban jiwa disini” kata agnus khawatir.
“oh kalau yang kau maksud adalah penduduk desa, aku akn berusaha untuk itu tapi kalu untuk bimoyo dan anak buahnya. Aku tidak janji pastor.” Kataku lalu memundurkan mobil. Dan Lukas menatapku kesal, aku tahu apa yang dialaminya mebuat ia seperti itu.
Aku menjalankan mobil dengan kecepatan yang mencenganngkan, dan setyo menahan napasnya disampingku. Jika butuh waktu tiga jam untuk sampai ke tempat tujuan dengan kecepatan normal maka setidaknya aku harus memangkas 15 menit perjalannan sekarnag. Dan kami tiba dipingiran huta jalan masuk kedalam, dan alan telah ada disitu.
“hai, cousin. Thanks atas infonya, orang ini benar-benar keras kepala.” Kata alan sambil menunjukan seorang pria ertubuh besar yang diikatnyadidalam mobil.
“kalau tidak salah nama kamu firda kan?” tanyaku pada pria itu. Ia memandangku dengan tatapan menantang. “oh jika kau berpikir bimoyo itu orang yang hebat dan bisa segalanya dan pintar. Aku hanya ingin mengatakan padamu, imoyo tidak tahu kalau jika bukan karena aku ia tidak akan bebas berkeliaran sekarang. Tapi sayangnya ia menyianyiakan kesempatan untuk berubah yang aku sediakan untuknya. Entah karena ia terlalu percaya ddiri, atau karena terlalu bodoh”. Setyo menatapku ngeri. Ya tentu saja karena aku bisa berubah menjadi orang yang dingin sekarang dan aku lihat mata orang itu pun mulai ngeri padaku.
“dia mala mini akan mempersembahkan empat orang lagi. Aku tidak tahu kenapa, atpi katanya dewi laut masih mengingikannya. Dan ia akan menggunkan putrid pak kades lagi” katanya seperti mencicit. Lalu tia-tiba pandangan matanya terarah ke setyo. Matanya memandang lian seperti melihat hantu. “tidak-tidak mungkin”
“tidak mungkin apa? “ Tanya setyo bingung.
“kau seharusnya sudah mati malam itu, lian. Tidak-tidak mungkin” kata pria itu.
“o0h come on. Sudah dua orang yang memnggilku lian. Ada yang punya jawaban disini? Tanya setyo memandangku kesal. Dan alan tersenyum.
“sir, adikmu yang akan digunakan mala mini. Kata aalan dengan  nada berat dan aksen inggrisnya yang terkadang menurutku terdengar menyebalkan.
“itu soal nanti alan tapi adaa yag lebih penting dari itu, rumi harus diselamtkan atau kau tidak akn bertemu dengan keluargamu.” Kataku. “jadi aku akan masuk kesana bersama dua orang, dan alan akan menjalaskan padamu dengan apa yang harus kau lakukan disini.” Kataku dan mengangkat sebuah pisto dan persediaan pelurunya dan meletakkannya di balik kemejaku. Setyo memandangku dan munkin dibenaknya ia bertanya sejak kapan aku bisa menggunakan pistol.
“aku belajar menggunakannya sejak berumur 5 tahun. Pembantu eyangku biasa mengajakku berburu. Jangan khawatir, dan ikuti saja kata-kataku karena lili dan bayinya. Kau mengerti itu!” kataku sambil berlalu dari hadapannya. Aku mulai berjalan menyusuri hutan itu dalam diam. Kedua orang itupun ikut terdiam memandangku.
“20km. aku tidak tahu kalau itu sangat jauh!” kata seorang dismapingku.
“oh come on guys. Don’t tell like that. Kalian pernah dibiarkan hidup di Guatemala hanya berbekal pisau amerika” kataku pada mereka dan mereka tersenyum.
“kau mau tahu kenapa mereka memberikan pisau?”Tanya yang seseorang lagi. Aku memnadngnya bingung. “karena daging yang diburu dengan pisau atau tombak kayu rasanya lebih enak daripada yang sudah terkena mesiu.”
“oh, kau memang penjagal leonel. Sama seperti istriku. Sebaiknya kita selesaikan ini setelah kahir pecan” kata yang satunya lagi.
“who knows. The best agent Interpol takut pada istrinya” candaku.
“tunggu sampai gadis cantik itu jadi istrimu guys. Saat kau pulang terlambat ia akan mengatakan ‘aku menelpon 10 kali ke kantormu dan katanya kau sedang tidak mau diganggu. Dengarkan aku gurman kau harus jujur padaku, jika aku mendapati kau berselingkuh aku akan mengebirimu’ katanya dengan setengah mendelik.
“hei kata alan ini misi penyelamtan pribadi. Apakah kau akan mengatakan pada calon mu. Hei aku dari satuan Interpol, tapi keberadaan kami dirahasiakan. Karena kami ditarik dari CIA, BIN, KGB, MI6 da keberadaan kami disangkal” kata leonel mendelikan matanya.
“yah dan kami bekerja dengan inisiatif dengan satu perintah, aku tak mungkin melakukan itu. Apa kau mengatakan pada istrimu gurman. Stahuku istrimu hanya tahu kalau kau pialang saham yang kaya” kataku menyindirnya.
“itu pekerjaan sambilanku, bukankah kau juga punya pekerjaan sambilan. Perusahhaan design and advertising, oh itu sudah membuatmu kaya bukan” kata gurman menyindir balik “dan leonel dosen sejarah dan antropolog di universitas paling bergengngsi di dunia. Kpan kau ke mesir?” tanyanya
“aku tidak ikut campur sobat berhenti menyindirku.”kata leonel mendelikkan matanya. Kami sudah berjalan cukup lama, sekitar 2 jam dan tiba dirumah tak terawatt di pinggir desa. Rumah itu temapat tinggal bimoyo. Dua orang sedang duduk bermain kartu di beranda rumah kayu itu.
Leonel langsung menuju ke samping mereka dan terlihat bertanya kalem. Aku memandag gurman yang menatap leonel jijik. Saat kedua orang itu sudah akan mengangkat pistol kea rah leonel tahu-tahu salah satu sudah tersungkur di meja dan ayng satu akan segera kehilangan tangannya. Dengan sekali tebas pria itu kehilangan pistol sekaligus pergelangan tangnnya. Dan akan berteriak ketika pria itu juga harus rela kehilangan suaranya untuk sementara waktu.
“dia memang belajar ninjutsu dengan baik. Dan menurutku cukup ketagihan dengan itu” kataku pada gurman yang menatapku mencibir.
Kami berdua ,masuk dengan langkah santai kedalam rumah, mungkin memang ada jebakan tapi gurman selalu punya cara menyelesaikannya. Rumah ini kosong tanpa penghuni ya semuanya telah ada didesa, tapi ada beberapa hal yang harus diereska disini. Gurman tertarik pada sebuah laptop dan mencoba membukanya.
“man, kurasa ini bagianmu?”kata gurman. Kupandang pria itu, dan tentu saja laptop ini punya kata sandi. Aku berhasil membuka kata sandi itu apa lagi ini hanya permainan binary yang bahkan sudah diajarkan pada anak sd.
“alan will love this. Kataku lalu melihat beberapa file dan mendownloadnya kedalam flash yang ku bawa.
“hai kau percaya pada alan,” kata gurman. “pria itu sedikit menyebalkan.”
Aku memandang mereka lalu berjalan keluar ruangan dengan tenang. Dan kami mengendap-endap masuk ke perkampungan.

Matahari telah tenggelam di ufuk barat, dan aku menyipitkan mata dari tempat persembunyiannku melihat dengan jelas kesibukan di tepi pantai. Pria itu meronta-ronta dalam ikatannya, dan leonel sedang bersenang-senag dengan terus memandang pria tersebut.
“hai man, pria ini sungguh tidak sabaran. Padahal kita hanya ingin menumpang sebentar” kata leonel. Aku memandangnya menyuruhnya diam. Dan ia hanya tersenyum padaku sambil terus menggosok-gosok tangannya.
Hatiku terasa tersayat ketika dua orang pria didorong ke ujuung dermaga kayu. Dan rumi berbaring tak berdaya di samping bimoyo. Dan arul telah diikat di pinggir dermaga dan dipegang oleh bebarapa warga.
“mereka telah menghianati penghuni disini karena berani melawan sang dewi. Dan pria penghianat satu lagi yang dating tak diundang kini telah berhasil kita usir.” Aku mendengar suar itu menggema marah. Dan saat itu aku melihat pak atbudi, dokter darma, dan bu atbudi di giring ke pinggir jembatan.
“SEKARANG BIARKAN MEREKA JUGA MENJADI BUDAK DEWI LAUT” dan kali ini aku benar-benar marah.
“eagle satu kau disana?” tanyaku lewat radio yang terpasang di telinga ku.
“yes hub, kami sedang memantau kapal yang berada 10 mil dari pantai. Ada aktifitas di bawah laut sekarang.” Kata alan disamping.
“bendera cina? Sudah kuduga” kataku lagi. “siapkan pasukan di utara dan selatan. Tutup jalur komunikasi mereka,” kataku.
“60 detik dari sekarang. Mereka terputus” kata alan. “done” katanya semenit kemudian.
Aku memandang leonel, dan keluar dari tempat pesembunyianku melangkah pelan namun pasti. Semua mata memandangku begitu pula bimoyo.
“hai, aku sedang kau cari. Hei bukannya senag bertemu kawan lama!” kataku pada semua yang ada disitu. Bimoyo menatapku marah.
“oh come on bimoyo. We ae old friend. Oh yeah not again after you kill alice. Oh I see.” Kataku membuat atbudi da penduduk sekitar terpaku memandangku. Beberapa pria berbadan kekar yang berdiri dia tiap diantara masyarakat desa maju mendekatiku.
“oh punya pengikut rupanya sekarnag bimoyo. Kataku santai dan menganngkat rokok menyulutnya. Dan sesaat kemudian pria yang berada di kantor desa berlari kearah bimoyo. Bersamaan dengan itu terdengar suara gemirisik dai radia ditelingaku.
“kapal diamankan 2 tim sedang mengarah padamu sekarang hub” kata suara diseberang.
“why bimoyo. Something wrong? Oh biar ku perjelas, email yang dikirim tidak ada balasan. Kasihan sekali bimoyo. Oh ya bagaimana kalau kau mengakui saja kalau kau penipu ulung. Dan suruh orang-orangmu gtetap ditempatnya dan jangan bergerak.” Kataku. Bimoyo menurut dan dari wjahnya tampak jelas kekesalan. “oh so clever.”
“apa maumu jhon, balas dendam?” katanya
“lebih dari itu. Dan aku bukan seorang pendendam. Kalau aku pendendam aku pastikan kau sudah tak bernyawa enam tahun yang lalu.” Kataku samil tersenyum. Dan bimoyo mulai sadar kalau aku yang memegang kendali sekarang.
Bersamaan dengan itu dua kapal karet masuk dan langsung menodong epat di kepalaku.
“hahaha… kau piker temanmu ini menyelamatkan mu. Sebenarnya aku dan alan punya os yang sama.” Alan memandangku dengan penuh percaya diri.
“apa yang kau pikirkan alan menjebakku dan menunjukan bahwa kau yang paling berkuasa” kata ku.
“dimana dua petugasku itu,” kata alan dengan sombong.
“oh sebenarnya aku sudah tahu, aku membunuh mereka. Karena mereka mencoba menghalangi aku masuk kedesa.” Kataku.
“oh iya aku mendengarnya lewat radio tadi.’ Katanya dengan santai mengikat aku dan menaikanku keatas dermaga.
“DAN KALIAN PENDUDUK DESA, AKU INGIN LAKI-LAKI YANG SUDAH DEWASA MASUK KE DALAM PERAHU. KARENA KAMI BUTUH LEBIH BAYAK SEKARANG. Kata pria bule menyebalkan itu. Rumi menatapku dengan sendu tahu kalau nasib kami akan sama.
“alan kenapa kau lakukan ini” kataku
“oh ya styo sekrang mungkin sekarat dipinggir jalan. Itu lebih baik dari pada aku lansung membunuhnya sekarang kan. Sepupuku, kau terlibat terlalu banyak. Bukan lebih baik kalau kau berurusan saja denganperusahaanmu. Tidak perlu terlalu jauh seperti ini.” Kata alan sambil mendekatkan wajahnya.
“jadi samapai kapanpun kau akantetap menganggap aku orang bodoh ya” kataku dengan wajah yang sanatai. Karena merasa kalau ada yang memotong tali di oergelangan tanganu.
Ia meamndangku setengah menghina dan bersamaan dengan itu bimoyo tetembak tepat dilututnya yang dan tangannya yang langsung membuatnya meringis. Bersamaan dengan itu lima orangg dilumpuhkan. Alan begitu kaget ketika itu.
Ia mengangkat pistolnya untuk menodongkan kepalaku. Pada sat itu gerkanku yang cepat membuat ia kaget karena hanya dalam beberapa detik ia telah kukunci dilantai dermaga dan mengikatnya. Dua buah helicopter kepolisian mengintari temapt itu. Bersamaan itu gurman membiarkan satu tim densus menangkap mereka yang berusaha melawan. Dan aku menatap alan yang masih terkejut.
“bagaimana mungkin?”
“oh aku tidak langsung ke desa. Kammi mematikan alat komunikasi untuk sementara dan setelah itu membunuh dua orang dirumah bimoyo. Yang mungkin kau piker gurman dan leonel. Aku sudah curiga dengan mu sejak empat tahun lalu ketika kau mulai ambisius. Dan aku telah meminta orang mengikutimu ketika pertemuan dengan cerolin secara diam-dia. Dan satu hal lagi alan berhenti menganggap orang lebih odoh darimu. Karena orang bodoh juga bisa memodohimu” kataku.
Semuanya sudah berakhir sekarang. Aku memandang rumi yang sedang mendekap ayahnya.
“siapa sebenarnya kau”
“aku hanya orang yang taat pada hokum dan ingin ikut memelihara ketertiban dunia. Satu hal lagi, aku akan mencarikan pengacra yang bisa memantumu agar jangan sampai dipenjara yang tempat yang tidak bermoral’” kataku santai lalu mendekati rumi. Semuanya sudah akan selesai sekarang disini. Rumi menangis didalampelukanku. Tapi apaka semuanya kan menjadi normal lagi. Akrena orang-orang ini mungkin merasa tidak normal.
“ia ingat semuanya, akibat benturan dikepala. Sykurlah akhiany ia mengingat kami.” Kata Lukas dari seberang telepon. Dan kamipun mengakhiri pembicaraan kami.
“ada yang ingin sekali bertemu dengan kalian.” Kataku. Mereka akan tiba siang ini.” Kataku lagi. Semua mata meandangku, dokter darma alaah sampai terbangun dari tempat ia eraring.
“nak apa lagi, kami sudah kaget terus jangan sering membuat kami terkejut aku jga punya penyakit jantung” kata darma padaku
“munkin untuk melatih jantungmu itu. Bukan kejutan kalau aku member tahu sekarang. Tunggu saja siang ini” kataku. Rumi menatpku tajam dan aku hamper saja tergoda untuk mengatkannya. Tapi aku ingin sekali melihat mereka terkejuyt.
Hingga siang mereka semua memandangku seperti akan segera menenggelamkan aku dilaut. Dan rumi masih terus mencoba merayuku agar memberitahu siapa yang akan dating. Dan aku hanya menggelengkan kepala, dan membuat ia mulai kesal.
Seorang anak berlari masuk kerumah layaknya baru saja melihat hantu.
‘pak kades!” serunya.
“ada apa kau seperti dikejar setan” kata bu atbudi mencoba tenang.
“kak alin, aku melihat kak alin. Ia dating dengan seorang pastor.” U atbudi langsung terlihat lemas, dan aku berhasil menangkapnya sebelum ia terjatuh. Pak taudi menatap anak itu masih tidak percaya ketika dokter darma dengan keadaan yang hamper tidak karuan menatap pak atbudi.
Bersammaaan dengan itu alin muncul bersama agnus didepan pintu dan tanpa-menyia-nyiakan waktu rumi langsung memeluk kakaknya dan menangis.
“rumi, akhirnya kita bisa bertemu. Aku sanagt bahagia kau tahu, adikku sudah dewasa sekarang” kata alin sambil mengusap kepala adiknya.
“alin anak ibu! Kata bu atbudi ketika alin memeluknya saying. Aku memandang keluarga ini yang sanagt bahagia. Semuanya melepas rindu mereka pada pria tampan ini.
“kakkak febi sudah menikah kak. Kata rumi pada saat makan. “sayang ya, anaknya sudah dua lagi! Kata rumi menggoda kakaknya. Dan aku tanpa sengaja tersedak dengan air. Dan alin menatapku dengan pandangan membunuh.
“aku tidak menyangka, nak jhon yang menemukan alin dan ahkan mau merwatnya selama ini” kata atbudi.
“ah bapak mengingat kebaikan kalian itu juga tidak seberapa. Lagi pula setyo, eh maksudku alin cukup membantuku diperusahhan selama ini” kataku.
“yah, aku bekerja seperti buruh.” Katanya dan semua orang tertawa. Dan bersammaan dengna itu handphone ku bordering.
“oh kalau kau bersama setyo berikan handphone ini padanya. Ia tidak membalas telponku sejak kemarin, dan jika ia tidak menerima telponny sekarnag aku berjanji akan kesana mengebiri kalian berdua sekaligus.” Dan aku hanya menelan ludahku dan menyerahkan handphone ku pada alin. Alin memandangku dan aku hanya tersenyum kepadanya. Dan aku tahu ia sudah tahu arti senyum itu.
Ia mengangkat telponku lalu langsung memberikan jarak yang cukup jauh dari telinganya. Dan aku lili sedang berteriak disana. Alin langsung menjauh dari meja makan dan terlihat gugup ditelepon. Dan aku piker gurman benar, istri bisa saja menjadi tukang jagal untukmu, dan aku mangsanya.
“apa itu dari kantor” kata bu atbudi bingung.
“bisa dibilang begitu, atu bisa dibilan tidak>” kataku membuat semua ornag menatapku heran. “tanyakan langsung pad orangnya saja. Jangan padku. Dan kaujuga tidak tahu sebenarnya. Yang jelas orang yang meelpon itu mirip dengan tukan jagal untuk ku.”
 Setelah erbicara diluar cukup lama alin masuk dan semua orang menatapnya heran
“ dari siapa nak, bicarnay serius sekali” Tanya pak atbudi memulai interogasinya.
“ehm… itu dari dari sekertarisnya  jhon” katanya dan aku memandangnya tajam
“sejak kapan seorang sekertaris ingin mengebiri bosnya,” kataku. Aku rasa setelah pulang aku akan memencatnya.” Cetusku membuat semua orang menatapku.
“dia tunangan saya pa” kata Alin sambil menatapku tajam. Dan atbudi emnatap anaknya lembut.
‘wah kalau begitu kau harus segera menegenalkan pada kami” kata pak atbudi sambil tersenyum. Dan lian memandangku penuh kekesalan. Dan aku yakin ia akan meninjuku jika ini bukan di mejamakan.
Dan pada saat semua sedang tertawa bersenda gurau, aku tak bisa menahan diri untuk mengajak rumi berjalan kepinggir pantai.
“seperti apa tunangan kak lian, apa ia cantik?’ Tanya rumi pada ku.
“yah, menurutku dia menarik” jawabku. “ tapi dia cewek yang akan aku jauhi apalagi untuk sampai menikah. Kalau mau jujur, aku trauma dengannya” dan rumi memandangku tersenyum.
“semenakutkan itu. Tapi jjika kak lian sampai menyukainya berarti dia memang keras kepala’ kata rumi padaku dan aku memandangnya bingung. “kak Alin selalu begitu, semua wanita yang penurut malah mungkin membuat ia tak bertahan. Tapi ia mampu meladeni ibu yang keras kepala dan membuat ibu gusar”
“oh mother complex rupanya” kataku sambil memicingka mataku.
“yah, aku tidak tahu apa jadinya. Tapi menurutku, ia lebih kea rah takut pada lili. Dan jujur saja dia gadis mengerikan yang suka memerintah. Aku bahkan berpikir, kenapa ia harus jadi sekertaris aku” kataku. Lalu tanganku menggenggam tangan rumi dan ia tersipu malu.
“rumi maukah kau ikut denganku. Ke Jakarta,” tanyaku kemudian. Ia memandangku terkejut.
“tapi bagaimana dengan ayah atau ibu. Aku tidak ingin meninggalkan mereka! Katanya
“jadi kalau begitu aku akan melamarmu” dan rumi memandangku tak percaya. “kau tahu rumi aku juga keras kepala, jadi kalau kau bilang tidak hari ini. Maka aku bisa jamin esok kau akan mengatakan ya.” Bisikku ditelinganya.
“menurutku itu bukan cara untuk melamar”
“boleh dibilang aku agak nyentrik.’ Kataku dan ia tersenyum malu. Dan aku benar-benar menginginkannya. Karena aku jatuh cinta lagi.

Aku menggandeng istriku yang cantik ini kedalam kantor. Ia menyukai pemandangan kantorku, dan mau mendampingiku untuk membereskan eerapa hal sebelum bulan madu kami.
Aku memastikan direktur ceroline itu mendapatkan souvenir pernikahan yang menarik. Dan ia mendekam di penjara, karena penyalahgunaan kepercyaan. Itu yang dikatakan media. Dan apa yang ditemukan dalam gedung baru itu benar-benar dirahasiakan. Kesalahan yang membuanya ia akan selamanya dipenjara dan diawasi.
“boleh aku beremu dengan kakak” Tanya rumi manja padaku.
Dan aku menemaninya menuju ke ruangan wakil direkturku itu. Namun sekertarisnya menghalangi kami masuk. Dan wajahnya juga sedang kesal.
“ada apa silvia” tanyaku
“tadi lili masuk dan marah-marah pada  pak setyo karena alas an aneh. Kau tahu ia marah karena menuduh setyo lebih baik menikah dengan pekerjaannya dari pada dia dengan kandungannya.” Kata silvia. “aku seperti tidak mengenal dia saja.”
“oh kalau begitu kita jangan masuk sayang. Kekantorku dulu. Rumi memandangku masih heran. Tapi aku sudah menariknya ke ruangannku.
“tapi?” katanya saat diruangan.
“jangan ganggu mereka, dan lebih baik kita sibuk dengan urussan kita sendiri” kata ku.
“apa yang akan dilakukan kakakku?” Tanya rumi ingung.
“ia cukup tahu diri untuk tidak membuat wanit hamil marah-marah” jawabku.
“maksudmu!” tanyanya dengan lugu. Tapi tangannku telah memeluk pinggulnya dan mengunci pintu.tak ingin digannggu.
“jadi kau tetap ingin tahu ya, baiklah aku akan mempraktekan apa yang sedang dilakukan kakakmu pada lili dengan mu. Kataku langsung mengecup bibirnya. Sebulem ia bertanya lagi.



selesai